LPJK Sumut MoU dengan ITM

MEDAN Wikimedan | Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Sumatera Utara menjalin kerja sama (MoU) dengan Institut Teknik Medan (ITM) di Aula Kampus ITM, baru-baru ini.
MoU ini langsung ditandatangani Ketua LPJK Sumut Togo P Siahaan dan Rektor ITM Mahrizal Masri di hadapan mahasiswa dan para dosen.
Kegiatan tersebut juga dirangkai dengan workshop bertema “Pengembangan Konstruksi Jasa Konstruksi untuk Mahasiswa” dengan narasumber Abdul Kosim, Toha Saptono, Sahruddin, dan Tagor Pasaribu.
Togo P Siahaan menerangkan, LPJK dibentuk undang-undang. Lembaga LPJK ini dibentuk di seluruh provinsi. “Makanya LPJK sekarang ada di Sumut,” akunya.
Dia menyampaikan tugas dan fungsi LPJK adalah mengadakan penelitian pengembangan jasa konstruksi, tentang pendidikan dan pelatihan, mengadakan sertifikasi dan registrasi keterampilan, lalu sertifikasi dan registrasi badan usaha, serta pengembangan perundang-undangan LPJK.
“Pada pertemuan kita ini, berdasarkan salah satu tugas dan fungsi LPJK mengadakan program pendidikan dan pelatihan. Kita melaksanakan workshop. Dalam workshop itu yang kita berikan bukan knowledge (pengetahuan) akademis, tetapi pengetahuan yang kita peroleh di lapangan, lalu kita sampaikan ke mahasiswa,” tuturnya sembari mengatakan pada workshop ini akan diberikan sertifikat kepada mahasiswa.
Rektor ITM berharap mahasiswa betul-betul mendengarkan materi yang disampaikan narasumber. Sebab aplikasinya tidak lagi teori, melainkan pengalaman-pengalaman yang diperoleh di lapangan. “Saya berharap ini terus berlanjut, karena kegiatan ini penting sekali buat kita untuk memperbaiki kurikulum,” terangnya.
Sebelumnya WR IV Mustafa menceritakan, program ini berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. “Persoalan yang kita hadapi saat ini susah mencari kerja, dan sebaliknya susah mencari tenaga kerja. Artinya relevansi beban tinggi dengan dunia kerja belum tinggi, namun sekarang mulai direalisasikan seperti dalam bentuk workshop dan magang,” tandasnya.
“Kebetulan ITM sudah mengikuti program magang bersertifikat selama enam bulan, umumnya di BUMN dan konstruksi. Yang paling banyak diminta teknik sipil,” tambahnya.
Berdasarkan hal itu, di ITM yang akan kita diberikan ilmu pengetahuan sikap dalam bentuk pengetahuan ikhlas, skill, sehingga menghasilkan lulusan yang punya karakter cerdas, terampil, dan bijaksana. “Mungkin kegiatan ini yang didapat lebih banyak skill dan attitude-nya, sehingga menciptakan anak-anak cerdas, terampil dan bijaksana. Mudah-mudahan kegiatan ini bermanfaat bagi kita semua dari pihak LPJK dan ITM”, tegasnya.
Selain kegiatan kerja sama juga ada kegiatan meningkatkan soft skill. “Jadi mungkin di tempat kerja kita tidak pengetahuan saja, tapi soft skill sangat diperlukan, karena umumnya karier mahasiswa dan tenaga kerja punya soft skill yang tinggi,” pungkasnya.(er)