Berita Nasional

Kopek Upayakan Industrialisasi Kelapa

Indodax


Wikimedan Kelapa adalah komoditi yang 98 persen kepemilikannya berada di tangan perorangan. Berbeda dengan kelapa sawit yang sudah banyak dikuasai perusahaan swasta nasional.

Namun optimalisasi produk berbahan kelapa tidak begitu didukung di Indonesia. Padahal ada 3,6 juta hektare lahan kelapa yang jika dioptimalkan akan berdampak langsung kepada peningkatan ekonomi masyarakat.

Ketua Koalisi Kabupaten Penghasil Produk Kelapa (Kopek) Indonesia Nelson Pomalingo mengatakan, tantangan pengembangan kelapa di Indonesia cukup berat. Sebagain besar pohon kelapa sudah berusia tua dan perlu direvitalisasi. Begitu pula dengan kondisi industri yang belum bisa mengakomodir pengembangan produk-produk turunan kelapa.

Pasar untuk produk-produk dari olahan kelapa juga diharapkan mampu terserap secara optimal. Baik di tingkat lokal maupun untuk internasional. “Sekarang ini pasar kami masih lemah. Banyak aspek yang harus ditingkatkan,” kata Nelson di Kecamatan Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri), Rabu (21/11).

Industrialisasi kelapa menjadi salah satu bahan diskusi pokok yang akan dikemukakan pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kopek. Acara berlangsung di Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Kepri, pada 21-22 November 2018.

Melalui Rakernas, segala hambatan dalam meningkatkan produktivitas kelapa bisa disuarakan ke tingkat pusat. Mulai dari keterbatasan teknologi, rendahnya kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM), dan sulitnya mengakses pembiayaan.

Selama ini, pengelolaan kelapa dilakukan masyarakat lokal dengan cara tradisional. Kopek ingin adanya sentuhan teknologi dalam proses pengelolaan kelapa. Sehingga bisa meningkatkan kualitas produksi dalam negeri.

(bbi/JPC)


Kategori : Berita Nasional

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *