Internasional

Internasional : Perkembangan Iptek di Iran dan Dunia (81)

Indodax


Para peneliti Universitas Teknologi Amirkabir, Tehran berhasil menemukan sebuah metode baru untuk menaikkan efek penyembuhan dari obat-obatan penurun tekanan darah dengan menggunakan bio nanocarrier (penghantar obat biologis) yang memiliki efek samping lebih kecil bagi pasien.
Menurut para peneliti, banyak orang yang menderita penyakit tekanan darah tinggi dan untuk menyembuhkan mereka, dibuat berbagai jenis obat dengan mekanisme pengobatan berbeda-beda dan banyak membantu mengatur tekanan darah penderita, namun dalam beberapa kasus penggunaan obat-obatan semacam itu tidak terlalu efektif dan membutuhkan takaran resep yang lebih sesuai.

Para peneliti berpendapat, tidak efektifnya obat-obatan penurun tekanan darah tinggi disebabkan oleh lemahnya kinerja obat atau rendahnya kemampuan sistem biologis pasien untuk menghantarkan obat, juga penerimaan efektif terhadap obat, oleh karena itu penggunaan penghantar obat di bidang ini sangat penting.

Dosis konsumsi obat, penggunaan obat kombinatif dan mencegah dampak kesalahan pemberian obat, di antara metode lain yang digunakan untuk membantu meningkatkan efektivitas obat penurun tekanan darah tinggi.

Semua ini terbukti bekerja dengan baik jika tubuh pasien memperlihatkan kinerja yang baik pula, oleh karena itu kelemahan kinerja sistem biologis pasien juga harus dipelajari secara seksama.

Menurut peneliti Universitas Amirkabir, penelitian ini dilakukan untuk mempelajari kemungkinan, manfaat dan kelemahan penggunaan Polietilena glikol (PEG) dalam menghantarkan obat-obatan penurun tekanan darah, juga penggunaan obat penurun tekanan darah secara kombinatif dan akses obat secara optimal.

Dalam penelitian ini dilakukan kajian terkait efek samping pemberian obat penurun tekanan darah yang tidak sesuai dengan obat anti-depresi, Paroxetine, evaluasi kondisi obat penurun tekanan darah pada target dan pengkajian tentang bagaimana kinerja obat penurun tekanan darah dalam menghadapi membran sel yang kinerjanya lemah, merupakan tujuan lain dari penelitian ini dan seluruh tahapan penelitian ini dilakukan dengan sukses.

Dalam penelitian ini digunakan metode simulasi dinamika molekuler untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selain itu digunakan juga metode-metode simulasi komputer karena dimilikinya informasi-informasi awal yang memadai untuk menerapkan beberapa kondisi pada bahan dan lingkungan berbeda, serta untuk mengkaji sistem biologis.

Hasil penelitian diterbitkan dalam empat makalah ilmiah, tiga di antaranya dimuat dalam jurnal ilmiah ISI dan satu makalah lain sedang dalam tahap pengujian.

Para peneliti di pusat riset Royan, lembaga penelitian ilmu kesehatan Iran dan Universitas Ilmu Kedokteran Fasa mempelajari kemungkinan munculnya kelainan bawaan dalam kelahiran tidak kembar dengan bantuan metode reproduksi berbantuan.


Iptek Iran

Dewasa ini, banyak muncul pertanyaan tentang metode reproduksi berbantuan, salah satunya terkait tingkat kemungkinan munculnya kelainan bawaan.

Mengingat semakin banyak jumlah kelahiran bayi kembar dari ibu yang menggunakan metode reproduksi berbantuan dan semakin besar kemungkinan munculnya kelainan bawaan pada bayi kembar lebih dari dua, maka tingginya angka kelainan bawaan pada kelahiran dengan metode reproduksi berbantuan, adalah hal yang masuk akal, namun hingga kini di Iran masih belum dilakukan kajian khusus terkait angka tersebut dalam kelahiran-kelahiran bayi tidak kembar.

Untuk membandingkan tingkat munculnya kelainan bawaan dalam kelahiran normal tidak kembar dan bayi-bayi tidak kembar yang dilahirkan dengan menggunakan metode reproduksi berbantuan, para peneliti meneliti 820 bayi tidak kembar yang dilahirkan dalam rentang waktu dua tahun, 656 bayi di antaranya dilahirkan secara normal dan 164 dengan bantuan metode reproduksi berbantuan.

Setelah dilakukan sejumlah pengkajian dalam penelitian ini, hasilnya menunjukkan di antara bayi yang dilahirkan secara normal, 40 bayi atau 4,4 persen dan di antara bayi yang dilahirkan dengan metode reproduksi berbantuan, 14 bayi atau 8,3 persen mengalami kelainan bawaan akut.

Temuan menunjukkan kemungkinan munculnya kelainan bawaan pada bayi tidak kembar yang dilahirkan dengan metode reproduksi berbantuan, jumlahnya lebih banyak.

Kelainan jantung bawaan, displasia pangkal paha dan kelainan pada alat kelamin, merupakan kelainan yang banyak dilaporkan dalam hal ini. Hasil penelitian ini diterbitkan dalam jurnal ilmiah International Journal of Fertility and Sterility.

Sebuah tim peneliti dari Institut Francis Crick dengan bantuan analisa-analisa akurat pada sel-sel otak, berhasil mengidentifikasi mekanisme-mekanisme baru yang berperan dalam penyakit Parkinson.

Selama bertahun-tahun para peneliti menyadari penyakit Parkinson disertai dengan penumpukkan protein Alpha-synuclein pada sel-sel otak, akan tetapi bagaimana protein ini bisa menjadi penyebab kematian neuron-neuron, sampai sekarang masih misteri.

Tim peneliti dengan menggunakan kombinasi pendekatan sel dan molekuler akurat serta membandingkan neuron sehat dengan neuron yang mengandung penumpukkan protesn Alpha-synuclein, memahami bagaimana penumpukkan protein ini ternyata menjadi racun bagi neuron.  

Para peneliti menemukan, bertumpuknya protein Alpha-synuclein ke arah Mitokondria, dapat merusak sel, gerakan dan protein-protein kunci pada mitokondria sehingga menurunkan kemampuannya dalam memproduksi energi.

Dengan demikian mengakibatkan senyawa kimia dan biokimia merembes ke luar sel dan menyebabkan kematian neuron.

Hal ini juga ditemukan pada sel-sel otak yang dihasilkan dari sel-sel punca kuat yang diinduksi dari sel kulit pasien yang memiliki mutasi dalam gen Alpha-synuclein.

Teknologi canggih ini membuka kesempatan kepada para peneliti untuk dapat memperoleh informasi-informasi bernilai terkait tahap paling awal perusakan saraf.

Pada penelitian ini, para ilmuwan menemukan jawaban mengapa penumpukkan protein Alpha-synuclein menyebabkan rusaknya neuron otak dan mereka menegaskan, salah satu cara melawan penyakit Parkinson adalah dengan merancang sedemikian rupa metode pengobatan sehingga dapat menghilangkan efek racun akibat penumpukkan protein Alpha-synuclein.[] 

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *