Internasional

Internasional : Perkembangan Iptek di Iran dan Dunia (80)

Indodax


Para peneliti Iran di sebuah perusahaan berbasis sains berhasil menciptakan benang poliester anti-bakteri. Bahan polimer dapat tercemar bakteri atau jamur dengan mudah dan menularkan berbagai penyakit serta infeksi akut.
Mencegah kemungkinan tercemarnya bagian permukaan polimer oleh kuman dapat dilakukan dengan memanfaatkan bahan anti-bakteri aktif seperti serat nano perak di dalam strukturnya.

Para peneliti berhasil memproduksi benang poliester anti-bakteri dengan teknologi nano.

Poliester adalah suatu kategori polimer yang mengandung gugus fungsional ester dalam rantai utamanya.

Ester adalah suatu senyawa organik yang terbentuk melalui penggantian satu (atau lebih) atom hidrogen pada gugus karboksil dengan suatu gugus organik.

Serat poliester memiliki daya tahan tinggi, sedikit menyerap air dan tingkat dehidrasi minimal jika dibandingkan dengan serat industri lainnya. Senyawa ini digunakan secara luas di industri tekstil.

Para peneliti berhasil menciptakan benang anti-bakteri ini dengan menggunakan ion-ion perak dan kombinasinya yang sangat mematikan bagi berbagai banyak jenis bakteri.

Benang poliester nano sangat sedikit membawa risiko keracunan pada sel tubuh manusia. Pada benang ini digunakan serat nano perak dan penggunaan perak dalam berbagai bentuk, merupakan sebuah metode umum untuk melawan bakteri.

Penggunaan serat nano perak dalam proses produksi benang menyebabkan serat nano ini terperangkap di badan benang dan menciptakan karakteristik anti-bakteri dengan daya tahan yang sesuai.

Para peneliti Iran di sebuah perusahaan startup bernama Pakab, berhasil merancang sebuah kit multifungsi untuk mengetes kesehatan air yang dapat dikatakan sebagai laboratorium saku.

Salah satu masalah penting yang selalu dihadapi manusia adalah menghapuskan kekhawatiran publik dan menumbuhkan kepercayaan atas kesehatan air minum.

Oleh karena itu, tim peneliti Iran yang terdiri dari para ilmuwan Universitas Kashan dan Isfahan merancang sebuah sensor berbiaya murah, namun dengan kinerja akurat dan cepat serta mudah dioperasikan dan tidak membutuhkan keahlian khusus dan pelatihan.

Menurut salah seorang peneliti, dewasa ini dikarenakan penurunan drastis sumber air bersih, pertanian dan air minum di Iran dan sebagian besar negara dunia, maka sangat perlu diajukan metode dan peralatan untuk mengontrol kualitas dan karakteristik air dalam jangka waktu pendek.

Ketika terjadi bencana alam atau perang, karena berbagai hal sehingga air bersih tidak bisa diperoleh, maka dirasa perlu sebuah metode sederhana dan terjangkau luas untuk menguji kesehatan relatif sumber air.


air bersih

Peneliti mengatakan, dengan memperhatikan kemajuan teknologi, metode-metode analisa juga mesti sejalan dan harus ditingkatkan untuk menurunkan biaya, meningkatkan kecepatan dan akurasi.

Di antara kegunaan penemuan ini adalah penggunaan teknologi Microcirculation untuk memindahkan sampel ke lokasi identifikasi, penggunaan serat nano untuk memperjelas dan meningkatkan sensitivitas, harga sensor yang murah, kecepatan analisa yang tinggi, pengoperasian yang mudah dan tidak membutuhkan pelatihan serta keahlian khusus, kemampuan menciptakan kuantitas data-data dengan menggunakan telepon genggam, merancang model simetris untuk analisa beberapa sampel air secara bersamaan.

Orang-orang mengkhawatirkan kesehatan air yang dikonsumsinya, terutama ibu yang memiliki anak kecil adalah konsumen utama produk ini.

Produk ini sudah diproduksi oleh perusahaan startup Pakab dalam bentuk sebuah kit identifikasi dengan empat fungsi dan dengan berlanjutnya penelitian, maka kegunaan dan fungsinya akan bertambah.

Para ilmuwan Jepang untuk pertama kalinya melakukan uji coba pengobatan jantung cedera dengan menggunakan sel-sel punca.

Sel-sel punca Pluripotent memiliki kemampuan menyesuaikan diri dengan berbagai jenis sel yang sempurna, oleh karena itu membuka banyak peluang di bidang kedokteran.

Salah satu peluang itu adalah penyembuhan jantung cedera. Para ilmuwan Jepang memutuskan untuk mengkaji metode ini untuk pertama kalinya lewat uji klinis.

Kemampuan sel punca iPSC sudah dikaji di laboratorium Dr. Shinya Yamanaka dalam berbagai penelitian.

Sebelumnya, sel-sel ini disuntikkan ke tubuh kelinci untuk memulihkan penglihatannya dan sel-sel progresif berubah menjadi organ tubuh.

Untuk memproduksi sel-sel ini, pertama sel-sel jaringan tubuh melewati proses kultur sel kemudian dimasukkan sebuah virus ke dalamnya. Mulai dari tahap ini selanjutnya mereka dapat menciptakan jenis sel apapun di tubuh.

Penemuan ini membawa Shinya Yamanaka menerima penghargaan Nobel Kedokteran tahun 2012.

Saat ini Dr. Yoshiki Sawa, seorang ahli bedah dari Universitas Osaka menggunakan jenis sel ini untuk mengobati penderita penyakit jantung.

Metode iPSC ini disebut sebagai penyembuh. Metode ini mencakup faktor-faktor pertumbuhan dan kemampuan meregenerasi sel-sel yang cedera. Tahun lalu, metode ini diuji coba pada babi dan kinerja jantung binatang tersebut kembali pulih.

Oleh karena itu Dr. Yoshiki Sawa memutuskan untuk menguji coba metode ini pada manusia. Kementerian Kesehatan Jepang sudah mengeluarkan izin uji coba ini dengan syarat tertentu.

Rencananya metode pengobatan ini akan diuji coba pada tiga orang, setelah itu setahun kemudian akan diperiksa perkembangan kondisi ketiga orang tersebut.[]

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *