Inilah Perbedaan Seri Samsung Galaxy A, C, J, M, S, dan Note!
Ditulis oleh Hilman Mulya Nugraha – Diperbaharui 27 Februari 2019
Samsung Galaxy adalah raksasa. Nama tersebut tidak semata-mata sebuah merek ponsel tetapi sebagai sebuah ekosistem dari lini produk Android yang dikembangkan Samsung. Karena tidak hanya ponsel yang dihadirkan oleh seri Galaxy tetapi juga smartwatch.
Samsung Galaxy sendiri memiliki beberapa lini produk atau series, yakni Samsung Galaxy A, C, J, M, S, dan Note series. Kesemua lini produk tersebut adalah keluarga Samsung Galaxy. Lantas, apa perbedaan di antara lini produk tersebut? Untuk menjawabnya, silakan Anda simak pembahasan soal perbedaan seri Samsung Galaxy berikut ini.
Perbedaan Seri Samsung Galaxy A, C, J, M, S, dan Note
1. Samsung Galaxy S Series
Seri Samsung Galaxy S adalah ponsel andalan dari Samsung. Ponsel inilah yang benar-benar mewakili identitas Samsung sebagai salah satu “Raja di Android”. Betapa tidak, Samsung selalu memberikan teknologi terbaru di seri Samsung Galaxy S. Tidak percaya? Mari coba tengok ke belakang.
Apa ponsel yang mempopulerkan konsep layar melengkung di bagian pinggirnya? Jawabannya jelas Samsung Galaxy S6 Edge. Teknologi ini kemudian diterapkan di hampir semua seri Samsung kelas atas.
Apa ponsel yang mempopulerkan konsep layar fullview display dengan rasio 18:9 atau lebih? Samsung Galaxy S8 adalah jawabannya. Memang tidak hanya Samsung Galaxy S8 yang jadi pionir ponsel layar penuh tetapi Samsung Galaxy S8 tergolong berpengaruh besar.
Fakta tersebut menunjukan kalau Samsung selalu menghadirkan teknologi terbaru untuk pertama kalinya di ponsel Galaxy S series. Contoh lainnya adalah kamera dengan bukaan ganda yang hadir pertama kali di Samsung Galaxy S9 Plus.
Dari data tersebut, dapat disimpulkan jika Samsung Galaxy Series umumnya adalah HP kelas atas Samsung yang mendapatkan implementasi pertama kali dari hasil berbagai inovasi teknologi hasil tim R&D mereka.
Samsung Galaxy S10 series yang diluncurkan Februari 2018 juga jadi contoh lain Samsung menghadirkan berbagai teknologi menarik. Di Galaxy S10 Seri inilah, Samsung menghadirkan chipset berarsitektur 8nm pertama mereka yakni Exynos 9820. Di Galaxy S10 juga dihadirkan teknologi jaringan 5G yang diimplementasikan khusus untuk Samsung Galaxy S10 5G.
Satu kesamaan yang selalu jadi ciri khas Samsung Galaxy S series adalah harganya yang cukup mahal. Beberapa tahun belakang ini, Samsung Galaxy S series selalu dibanderol dengan harga di atas Rp10 juta.
2. Samsung Galaxy Note Series
Selain Samsung Galaxy S series, Samsung memiliki lini produk mahal mereka, yaitu Samsung Galaxy Note series. Samsung Galaxy Note ini adalah lini produk Samsung yang ditujukan untuk menunjang produktivitas. Karena itu, Samsung Galaxy Note identik dengan para eksekutif maupun kalangan profesional.
Samsung Galaxy Note series sendiri selalu memiliki spesifikasi dan teknologi yang biasanya serupa dengan Samsung Galaxy S series. Tentu tidak selalu saklek sama karena pada dasarnya, Samsung Galaxy Note Series adalah penyempurnaan dari Samsung Galaxy S series.
Seperti yang dikatakan om Dedy Irvan dari Jagat Review, Samsung Galaxy Note adalah penerima penyempurnaan dari berbagai teknologi yang disematkan pertama kali di Samsung Galaxy S series. Contohnya adalah Galaxy Note 8 yang merupakan penyempurnaan dari Galaxy S8 di bagian performa dan konsumsi daya
Samsung Galaxy Note series bukan hanya tentang soal penyempurnaan teknologi. Lini produk Samsung Galaxy Note series juga dilengkapi dengan S-Pen, sebuah stylus pen yang responsif dan jarang bisa ditemukan di ponsel lain yang mengusung konsep sejenis.
Hampir semua Samsung Galaxy Note series selalu hadir sempurna dan menarik perhatian. Pengecualian untuk Samsung Galaxy Note7 yang kemudian diantisipasi dengan baik oleh Samsung dengan menghadirkan penggantinya yang bernama Samsung Galaxy Note FE.
Bisa disimpulkan, jika Samsung Galaxy Note series merupakan jajaran lini produk ponsel Samsung terbaik. Seri Note ini tidak menghadirkan spesifikasi yang sama persis dengan seri Galaxy S tetapi hadir dengan spesifikasi yang mirip tetapi lebih sempurna, baik dari sisi performa maupun dari konsumsi daya.
3. Samsung Galaxy A Series
Samsung Galaxy seri A selalu diidentikan dengan lini produk Samsung untuk anak muda. Pernyataan ini tidaklah salah karena memang Samsung Galaxy seri A selau menghadirkan ponsel dengan desain menarik, harga yang tidak terlalu tinggi, dan spesifikasi yang memang sering dibutuhkan oleh anak muda.
Contohnya adalah ketika anak muda sekarang banyak yang nge-vlog, Samsung menghadirkan Samsung Galaxy A6 dan A6+ yang memiliki kamera depan yang baik untuk merekam video. Ketika anak muda butuh kamera lebih dari satu, Samsung menghadirkannya lewat Samsung Galaxy A7 2018 yang memiliki 3 kamera dan Samsung Galaxy A9 2018 yang memiliki 4 kamera.
Pernyataan yang lebih tepat untuk Samsung Galaxy seri A sebenarnya adalah jajaran HP kelas menengah (mid-end) dari Samsung. Samsung Galaxy seri A selalu dibanderol dengan harga di bawah Samsung Galaxy seri S dan Note tetapi umumnya harganya di atas harga Samsung Galaxy J seri.
4. Samsung Galaxy J Series
Samsung Galaxy J series adalah lini produk Samsung di kelas menengah ke bawah (low-end). Harga Samsung Galaxy J series berkisar Rp1 jutaan sampai Rp4 juta. Dengan banderol harga tersebut, Samsung biasanya menghadirkan Galaxy J series dengan spesifikasi yang cenderung pas-pasan.
Karena Galaxy J selalu hadir dengan spesifikasi pas-pasan dan kalah dari ponsel lain dengan kelas harga yang sama, J pada Galaxy ini sering diplesetkan menjadi “jelek”. Anggapan ini cukup wajar mengingat hampir semua lini produk seri Galaxy J tidak terlalu bagus.
Beberapa lini produk Galaxy J series yang bagus hanya bisa dihitung jari, seperti Galaxy J8, Galaxy J5 Pro, atau Galaxy J7 Pro. Karena itu, tidak heran jika Galaxy J ini kurang begitu peminat. Lain cerita untuk konsumen yang memang tidak menghiraukan spesifikasi, yang penting hape Android merek Samsung.
5. Samsung Galaxy C Series
Samsung Galaxy seri C awalnya dihadirkan untuk memenuhi gap harga antara Samsung Galaxy A series dengan Samsung Galaxy S. Pasalnya, Samsung Galaxy A series saat itu belum ada yang dibanderol dengan harga di atas Rp5 juta. Sementara Samsung Galaxy S sudah ada di kisaran Rp9 juta ke atas.
Slot harga Rp5 sampai Rp9 juta inilah yang kemudian diisi oleh Samsung Galaxy seri C. Tidak aneh jika kemudian seri ini memiliki konsep desain yang lebih mewah dari Samsung Galaxy A series. Spesifikasi yang ditawarkan Samsung Galaxy C series juga biasanya lebih tinggi.
Salah satu contohnya adalah Samsung Galaxy C9 Pro. HP ini hadir dengan RAM 6 GB yang saat keluar, masih jarang ponsel dengan RAM 6 GB. HP ini juga hadir mengusung dimensi layar dengan ketebalan 7 mm ini.
Ketika Samsung Galaxy A series yang baru harganya mulai di atas Rp5 juta, Samsung Galaxy seri C seperti kehilangan arah dan kurang jelas arah tujuannya. Hal ini terlihat dari rencana Samsung yang berencana menghadirkan Samsung Galaxy C10 tetapi kemudian dibatalkan.
6. Samsung Galaxy On Series
Samsung Galaxy on series senasib dengan Samsung Galaxy seri C. Tidak ada kejelasan dari lini produk yang satu ini. Padahal, Samsung Galaxy on series pernah memiliki beberapa lini produk yang sebenarnya cukup menarik seperti Samsung Galaxy On5, Samsung Galaxy On6, Samsung Galaxy On7 dan lainnya.
Samsung Galaxy on series dihadirkan Samsung untuk menemani Samsung Galaxy J series di kelas harga terjangkau. Namun, pengembangan dari lini produk ini tidak berlanjut.
7. Samsung Galaxy M Series
Banyaknya vendor ponsel yang menghadirkan HP kelas murah tetapi dengan spesifikasi mumpuni, membuat Samsung melakukan pendekatan lain terhadap lini produk mereka. Lini produk Galaxy on series dan Galaxy C series pun dihentikan untuk kemudian dilebur pada lini produk baru.
Kabarnya, Samsung juga tidak akan menghadirkan Galaxy J series lagi karena J series juga dilebur berbarengan dengan Galaxy on series dan Galaxy C series. Peleburan itu mungkin dimaksudkan agar Samsung bisa lebih fokus dan terarah terhadap lini produk mereka.
Peleburan beberapa lini produk Samsung itu menghadirkan Samsung Galaxy M series. Samsung Galaxy M series ini dihadirkan Samsung sebagai lini produk Samsung yang fokus pada kelas low-end dengan mengedepankan desain menarik dan spesifikasi yang mumpuni.
Kehadiran Samsung Galaxy M series ini pun mendapat antusias yang bagus dari pasar. Tidak heran jika Samsung Galaxy M series seperti Samsung Galaxy M10, Samsung Galaxy M20, dan Samsung Galaxy M30 yang dinantikan kehadirannya.
8. Samsung Z Seri
Sebenarnya Samsung Galaxy tidak memiliki seri Z. Seri Z bukanlah bagian dari keluarga Samsung Galaxy series yang memang fokus pada OS Android. Seri Z adalah seri produk Samsung yang tidak ada embel-embel Galaxy dan bukan mengusung OS Android. Karena itu nama lini produk ini adalah Samsung Z series.
Samsung Z series hadir dengan sistem operasi Tizen. Tizen ini adalah sistem operasi yang dikembangkan oleh Samsung dan beberapa perusahaan lainnya untuk kebutuhan IoT (internet of things). Tizen pun coba dihadirkan pada lini produk smartphone, maka Z series hadir.
Samsung Z series ini telah menghadirkan beberapa produk, seperti Samsung Z, Samsung Z2, Samsung Z3, dan Samsung Z4. Tidak ada Samsung Z5 karena tampaknya Tizen tidak begitu berkembang. Padahal Tizen awalnya dihadirkan untuk menyaingi OS Android.
Tizen juga dipopulerkan oleh Samsung agar kedepannya Samsung tidak ketergantungan terhadap OS Android. Sayangnya, langkah Samsung dalam pengembangan Tizen di smartphone harus mengibarkan “bendera putih”. OS Android memang masih terlalu raksasa untuk dikalahkan.
Demikianlah penjelasan tentang perbedaan Samsung Galaxy seri J, A, C, M, Note, dan S. Ditambahkan pula penjelasan soal seri lain, yakni Galaxy on series dan Samsung Z series. Diantara lini produk Samsung tersebut, manakah lini produk Samsung Galaxy yang Anda sukai.