Hiyy….Wadah Plastik Pemeriksaan Barang di Bandara Jadi Sarang Kuman! Ini Kata Penelitian
Semua penumpang yang akan menaiki pesawat diharuskan memeriksakan diri dan barang-barang bawannya terlebih dahulu. Khusus barang bawaan, Anda akan diarahkan untuk meletakkan semuanya ke dalam wadah plastik kotak yang nantinya dicek ke dalam alat bernama x-ray barang.
Meski sekilas tampak bersih, tapi tahukah Anda ada berapa juta bakteri yang menghuni wadah plastik kotak ini? Jumlahnya bahkan bisa jauh lebih banyak daripada kuman yang bersarang di toilet umum, lho! Tidak percaya? Penelitian berikut ini membuktikannya untuk Anda.
Benarkah wadah plastik kotak di bandara merupakan sumber kuman?

Sebuah penelitian terbaru dari University of Nottingham di Inggris yang berkolaborasi bersama National Institute for Health and Welfare di Finlandia, menemukan bahwa virus yang menyerang pernapasan ternyata bersarang pada beragam permukaan benda di bandara. Satu diantaranya yakni wadah plastik kotak yang biasanya jadi tempat menaruh barang di bagian pemeriksaan.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal BMC Infectious Diseases ini, mendeteksi sampel udara serta mencari tahu virus jenis apa yang berperan sebagai penyebab penyakit pada petugas bandara serta penumpang yang jatuh sakit setelah datang ke bandara.
Sebagian besar virus yang tersebar di area bandara adalah rhinovirus dan virus influenza yang kerap menyerang saluran pernapasan hingga mengakibatkan pilek dan influenza.
Bukan hanya itu, dari sekian banyak tempat dan fasilitas umum di bandara, ternyata baki atau wadah plastik tempat penumpang meletakkan handphone (hp), tas, ikat pinggang, serta barang-barang bawaannya lainnya di bagian pemeriksaan merupakan tempat tinggal favorit kuman. Hiiyy…!
Tempat lain di bandara yang juga jadi sarang kuman

Selain wadah plastik di tempat pemeriksaan barang, masih banyak area atau benda-benda lainnya di bandara yang turut menyimpan berjuta-juta bakteri, virus, serta kuman penyebab penyakit di dalamnya.
Mulai dari sandaran tangan pada eskalator, mainan di area bermain anak, pegangan troli atau kereta dorong untuk membawa koper, gagang pintu toilet, hingga tombol pembilas pada kloset, dan lain sebagainya.
Dari kesemua tempat tersebut, suatu mikroba bernama coronavirus yang menjadi salah satu virus penyebab utama penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), turut mengkontaminasi pada hampir seluruh permukaan benda yang ada di bandara.
Suatu mikroba yang sangat mengkhawatirkan yang disebut coronavirus terdeteksi pada 30 persen permukaan yang terkontaminasi oleh virus. Di sisi lain, selain mengakibatkan infeksi pernapasan ringan yang mirip seperti flu, coronavirus juga dapat menyebabkan pneumonia berat, terutama pada kelompok usia lanjut dan pengidap penyakit jantung serta paru.
Lalu, bagaimana cara mencegah serangan kuman?
Secara garis besar, tempat dan permukaan benda apapun yang ada di bandara tidak pernah lepas dari bakteri. Jadi, biasakan untuk senantiasa menjaga kebersihan diri Anda selama berada di bandara maupun tempat umum mana pun.
Memang terdengar klise, tapi langkah awal bisa dimulai dengan rajin mencuci tangan sebelum dan setelah makan, sebelum dan setelah menggunakan toilet, dan setelah menyentuh permukaan benda apa pun. Greg T. Snider, MD, seorang dokter ahli di Lexington Clinic’s Occupational and Travel Services Department, Amerika Serikat, juga menyarankan untuk membawa sebotol kecil hand sanitizer atau gel pembersih tangan.
Tujuannya agar setidaknya tangan Anda selalu dalam keadaan bersih, meskipun belum sempat mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir. Anda juga disarankan untuk tidak menyentuh wajah secara langsung dengan tangan, karena bakteri atau kuman penyakit bisa dengan mudah berpindah ke wajah.
Jangan lupa untuk selalu menutup mulut dan hidung ketika batuk dan bersin, serta menghindari kontak dekat dengan orang-orang yang sedang sakit.
Meski tampaknya sederhana bahkan sering dianggap sepele, nyatanya cara pencegahan paling mendasar ini dapat membantu meminimalkan masuknya bakteri, virus, dan kuman penyakit lainnya ke dalam tubuh. Terlebih ketika Anda berada di tempat umum yang notabene berisikan banyak orang, sehingga kemungkinan ada banyak pula kuman yang bertebaran.
Baca Juga:
Kategori : Berita Kesehatan