Hingga Akhir 2018, Grab Mampu Tekan Praktek Order Fiktif Hingga 80%

Jakarta, Wikimedan – Fenomena order fiktif (ofik) dan
fake GPS (tuyul) di platform transportasi online marak terjadi di tahun ini.
Dalam melancarkan aksinya, para driver nakal menggunakan aplikasi fake GPS
untuk memanipulasi order.
Tak
ingin merugikan para mitra pengemudi dan perusahaan, perusahaan ride sharing
seperti Grab sudah melakukan sejumlah cara untuk memerangi ofik dan tuyul
tersebut.
Beragam
cara dilakukan Grab untuk menekan ofik dan tuyul seperti meluncurkan teknologi
anti tuyul, seperti fitur Anti Tuyul dan Selfie
Authentication khusus untuk aplikasi Grab bagi mitra pengemudi. Grab juga
memperingatkan driver agar tidak melakukan kecurangan, hingga men-suspend
driver yang tetap nekat melakukan praktek ofik.
Bagaimana
hasilnya? Sejauh ini Grab mengklaim telah berhasil menurunkan praktek angka order fiktif (Ofik) lebih dari 80
persen.
“Dengan penuruan tersebut dapat mendorong para mitrapengemudi bisa bekerja dengan fair”, ujar Ridzki Kramadibrata, Managing Director Grab Indonesia, di sela-sela Grab Karnaval yang bertempat di Gambir Expo, Kemayoran (22/12/2018).
Untuk terus menekan praktek curang tersebut, Grab diketahuitelah memanfaatkan teknologi machine learning (pembelajaran mesin) dan artificial intelligence (kecerdasan buatan/AI) untuk mendeteksi aplikasi fake GPS dan order fiktif.
Ridzki menegaskan, bahwa perang terhadap ofik merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk terus meningkatkan kesejahteraan mitra pengemudi. Ia juga menyampaikan bahwa event Grab Carnival merupakan apresiasi kepada mitra, diselenggarakankarena 2018 merupakan tahun yang luar biasa bagi Grab.
Salah satu kesuksesan yang dicapai adalah saat ini Grab sudah menjadi piihan bagi 60 persen pengguna transportasi online roda dua dan 70 persen untuk transportasi roda empat.
Kategori : Berita Teknologi