Gandeng Investor, Menteri Sri Mulyani Resmikan Proyek SPAM di Semarang
Wikimedan – Ketersediaan air bersih menjadi kebutuhan mendasar bagi masyarakat daerah. Untuk menghadirkan itu, pemerintah membutuhkan biaya yang tidak sedikit supaya bisa membangunnya. Kini dengan pola Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha Sistem (KPBU) pemerintah bisa menghadirkan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) untuk Semarang.
Pembangunan proyek SPAM itu diresmikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani pada Rabu (12/12). Berlangsungnya proyek SPAM ini tidak terlepas dari keberhasilan pemerintah menggandeng pihak swasta sebagai investor, yakninya PT Air Semarang Barat.
Beraninya perusahaan tersebut untuk berinvestasi untuk proyek air minum di Semarang Barat, karena mendapat penjaminan investasi dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero), selaku BUMN yang berada di Kementerian Keuangan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, pemerintah sangat mengapresiasi sekali adanya keterlibatan swasta dalam membangun infrastruktur, khususnya di sektor air minum. Pasalnya ketersediaan air bersih sangat dibutuhkan masyarakat.
“Sesuai fokus Pemerintah, percepatan pembangunan infrastruktur secara merata masih diutamakan, di samping pembangunan dalam pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia,” kata Menkeu Sri Mulyani saat memberikan sambutan peresmian kerja sama proyek KPBU SPAM Semarang Barat di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (12/12).
Menurut dia, di tengah keterbatasan anggaran diperlukan inovasi dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur. Terbukti, sinergi positif antara pemerintah dengan badan usaha telah membuahkan hasil. “Skema KPBU merupakan solusi yang strategis,” tegasnya.
Diketahui nilai proyek SPAM Semarang Barat mencapai Rp 1,1 triliun. Dirut PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) Armand Hermawan mengatakan, proyek SPAM Semarang Barat itu merupakan proyek ketiga pada sektor air minum yang mendapatkan penjaminan pemerintah. Dua proyek sebelumnya yakni, SPAM Umbulan Jawa Timur dan SPAM Bandar Lampung.
“Ini wujud komitmen dan konsistensi PT PII dalam mendukung pemerintah mewujudkan percepatan pembangunan infrastruktur nasional,” katanya di sela-sela acara peresmian tersebut.
Armand menyadari, skema KPBU semakin diminati investor untuk membangun infrastruktur. Hal itu didukung oleh regulasi yang memudahkan. Selain itu, penjaminan pemerintah melalui PT PII memberikan kepastian kembalinya modal dengan keuntungan yang wajar.
“Proyek SPAM Semarang Barat kembali membuktikan bahwa skema KPBU menarik minat swasta dalam pembangunan proyek infrastruktur,” ungkapnya.
Menurutnya, semakin banyak badan usaha terlibat dalam pembangunan infrastruktur, makin besar juga manfaat yang dirasakan masyarakat. Pada SPAM Semarang Barat, saat beroperasi nanti akan menjangkau 31 kelurahan yang tersebar di 3 kecamatan. Kecamatan itu meliputi Semarang Barat, Tugu dan Ngaliyan.
Proyek ini direncanakan sebagai pilot project SPAM Semarang Barat memanfaatkan Bendungan Jatibarang sebagai sumber air baku. Sebanyak 60 ribu rumah akan terlayani air bersih. Proyek ini diharapkan dapat menyelesaikan krisis air bersih. Sekaligus mencegah terjadinya permukaan tanah akibat penggunaan air tanah di Kota Semarang.
Sementara itu, PT Air Semarang Barat selaku badan usaha yang menjadi pelaksana proyek SPAM Semarang Barat ini melibatkan juga PDAM Tirta Moedal Kota Semarang. Sebab BUMD dari Kota Semarang itu selama ini mengelola penyediaan air minum di kota tersebut. Hanya saja kemampuan operasinya belum memadai, sehingga harus ada keterlibatan pihak swasta atau investor untuk menyediakan dan mengelola jaringan air minum untuk masyarakat Semarang.
Di sisi lain, PT Air Semarang Barat (ASB) adlaah anak perusahaan dari MOYA Group. Lahirnya PT Air Semarang Barat itu karena adanya konsorsium antara PT Aetra Air Jakarta (Aetra) dengan PT Medco Infrastruktur Indonesia.
CEO MOYA Indonesia Holdings Pte. Ltd, Mohamad Selim mengungkapkan, nantinya PT ASB akan mulai membangun pengolahan dan jaringan perpipaan air minum untuk wilayah Semarang Barat. Ditargetkan operasinal pelayanan air minumnya pada 2021. Kapasitas produksi airnya mencapai sebesar 1.000 liter per detik. “Kami berharap dapat memberikan hasil yang optimal dalam penyediaan air minum di Indonesia, khususnya di Semarang Barat,” ujar Selim.
Kata Selim, penambahan jaringan perpipaan bagi masyarakat Semarang Barat otomatis akan menambah cakupan layanan (service coverage) di area Semarang Barat. Apalagi pemenuhan hak atas air bersih mutlak dibutuhkan dan merupakan hak warga Negara Indonesia.
(iil/jpg/JPC)
Kategori : Berita Nasional