FTP-ITM Menggelar kuliah Umum
MEDAN Wikimedan | Fakultas Teknik dan Perencanaan Institut Teknologi Medan (FTP-ITM) menggelar kuliah umum di aula kampus tersebut Jalan Gedung Arca, Sabtu (2/3/2019).
Kuliah umum dengan tema “Prosedur Tes dan Penerimaan Mutu Baja Tulang Beton Sesuai SNI 2052/2017” menghadirkan narasumber Mislan dari PT Baja Deli. Acara juga dihadiri Ketua Jurusan Teknik Sipil ITM Husni Halim, Sekretaris Jurusan Debby Endriani dan mahasiswa ITM.
Narasumber Mislan mengawalinya dengan memutar video proses pembuatan besi baja beton hingga selesai. Dia menjelaskan, bahan baku untuk pembuatan besi, bahan yang diuji di laboratorium.
“Ini faktor penting yang harus diperhatikan. Bahan baku yang diuji di lab, banyak orang mempergunakan proses uji blast furnace atau biasa juga disebut dengan tanur tiup atau tanur tegak termasuk perusahaan kita,” katanya.
Faktor penting lainnya adalah persyaratan mutu besi baja tersebut. Mutu besi baja sifatnya tampak. Besi baja tidak boleh cacat, mengandung serpihan. Bentuk besi baja ini ada dua yakni bentuk polos dan sirip.
Kemudian melihat ukuran dan toleransi besi baja itu. Sifat mekanisnya, misalnya prosedur tes sampel 50 diberi tanda berapa pertambahan panjang setelah ditarik.
Uji tarik ini, menurutnya menggunakan Universal Testing Machine (UTM). Uji tarik dilakukan sesuai SNI 8389. Untuk menghitung kuat luluh dan tarik baja tulangan beton polos dan sirip/ulir digunakan nilai luas penampang yang dihitung dari diameter nominal contoh uji.
Nilai kuat luluh/leleh ditentukan dengan salah satu dari metode yakni jika baja tulangan beton mempunyai titik luluh/leleh yang jelas, nilai kuat luluh/leleh ditentukan dengan turunnya dan berhentinya bacaan dan mesin uji tarik. Kemudian, jika baja tulangan tidak mempunyai titik luluh/leleh yang jelas, nilai kuat luluh/leleh ditentukan dengan metode offset 0,2 %.
Setelah selesai dilanjutkan dengan menentukan kelas dan perbandingan standar dari besi baja yang sudah jadi. Selanjutnya proses penandaan (marking), pewarnaan, dan label.
“Kalau ini semua sudah terpenuhi, maka sudah sertifikasi SNI terbaru 2052/2017. Rencananya Mei 2019, peraturan tersebut sudah wajib diterapkan,” sebutnya.
Usai memberikan paparannya, narasumber memberikan kesempatan untuk bertanya kepada mahasiswa terkait makalah yang dipaparkannya. Begitu juga sebaliknya narasumber memberikan pertanyaan kepada mahasiswa dan yang bisa menjawab mendapat suvenir.(er)