Bibir Bengkak dan Badan Gatal-Gatal Setelah Makan Terong, Apa Ini Tanda Alergi?
[ad_1]
Lidah orang Indonesia pasti sudah sangat akrab dengan hidangan terong. Mulai dari terong goreng, tumis, hingga terong balado. Namun ternyata, tidak semua orang bisa makan terong. Bukan karena tidak suka citarasanya, tapi karena mereka alergi terhadap terong. Lho, kok bisa?
Kenapa bisa ada orang yang alergi terong?
Alergi makanan terjadi ketika istem kekebalan tubuh salah menganggap makanan sebagai zat asing dan berbahaya, sehingga tubuh akan memunculkan reaksi alergi sebagai perlawanannya.
Alergi terong termasuk kasus alergi makanan yang jarang terjadi. Namun karena terong mengandung salisilat, alergi terong rentan dialami oleh orang-orang yang sensitif terhadap salisilat. Baik yang sintetik seperti dalam produk perawatan tubuh atau obat aspirin, maupun salisilat alami seperti yang terkandung dalam:
- Blueberry
- Apel
- Alpukat
- Brokoli
- Timun Jepang (Kyuuri)
- Jamur
- Bayam
- Anggur
- Kembang kol
Terong termasuk keluarga tanaman nightshades. Maka biasanya, orang yang alergi terong juga akan mengalami reaksi alergi yang sama ketika makan tanaman dari keluarga nightshade lainnya seperti tomat, paprika, goji berry, kentang, dan cabai.
Jika Anda memiliki alergi makanan tertentu, sebaiknya konsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk membantu merancang rencana makan yang bisa menghindarkan Anda dari gejala alergi terong.
Berbagai gejala alergi setelah makan terong
Gejala alergi terong bisa muncul ringan sampai serius. Ini semua tergantung dari seberapa sensitif tubuh Anda bereaksi terhadap zat yang dikira berbahaya, serta sudah seberapa lama dan banyak zat tersebut yang masuk ke tubuh Anda.
Pada dasarnya, gejala alergi terong mirip dengan gejala alergi makanan umum seperti:
- Mual.
- Diare.
- Sakit atau nyeri perut.
- Batuk-batuk.
- Lidah kesemutan.
- Bibir dan mulut bengkak.
- Rasa gatal di sekujur tubuh.
- Mulut, bibir, dan tenggorokan gatal.
Biasanya, gejala ini akan muncul langsung setelah Anda makan terong. Tak jarang gejala bisa muncul setelah beberapa jam setelahnya.
Meski kebanyakan kasus alergi makanan bisa mudah dtangani, Anda tetap harus waspada akan risiko syok anafilaktik yang bisa mengancam jiwa. Gejala syok anafilaktik adalah:
- Mual.
- Mengi.
- Sulit menelan.
- Sulit bernapas.
- Pusing atau vertigo.
- Denyut nadi lemah
- Tenggorokan membengkak.
- Wajah pucat.
Bagaimana cara mengatasinya?
Dikutip dari Healthline, reaksi alergi ringan dapat diatasi dengan antihistamin yang dijual bebas di pasaran seperti diphenhydramine (Benadryl). Namun, untuk reaksi pertama kali sebaiknya Anda langsung periksakan ke dokter. Dokter biasanya akan melakukan tes darah untuk memastikan apakah Anda mengalami reaksi alergi atau bukan. Selain itu, dokter juga akan mendiagnosis penyebab alergi apakah karena makan terong atau mungkin karena hal lainnya.
Jika ternyata orang di sekitar Anda mengalami syok anafilaksis setelah makan terong, sebaiknya segera pergi ke UGD rumah sakit terdekat untuk mendapatkan bantuan darurat. Sementara dalam perjalanan, longgarkan pakaiannya untuk melancarkan jalur napas dan baringkan tubuhnya telentang dengan posisi kaki lebih tinggi dari jantung. Jika orang yang bersangkutan muntah, maka segera miringkan tubuhnya. Jangan berikan korban yang mengalami anafilaksis makanan atau minuman apa pun hingga bantuan medis datang.
Baca Juga:
[ad_2]