Berita Nasional

Berita : Jokowi Kaget Omzet Usaha Pisang Kaesang Lampaui Bisnis Meubelnya

Indodax


Wikimedan – Sebelum menjadi pejabat publik sampai menjadi orang nomor satu di Indonesia, Presiden Joko Widodo pernah menjajal rasanya jadi seorang pengusaha. Dalam setiap kesempatan ia selalu menekankan bahwa memulai usaha memang baiknya dimulai dari nol. Tidak disuapi apalagi mengandalkan pengaruh orang tua. 

“Sebetulnya saya memiliki pabrik. Mungkin 10 kali ruangan ini (luasnya). (Usahanya) ekspor produk kayu dan mebel. Saya berikan, untungnya anak-anak saya nggak ada yang mau,” kata Jokowi di Jakarta, Sabtu (9/2).

Meski tak ada yang mau, mantan Wali Kota Surakarta itu justru bangga kepada ketiga putra-putrinya. “Kepada anak-anak saya, saya sampaikan memulai sesuatu itu lebih baik dari nol. Bukan langsung memiliki, dimanjakan. Itu akan gampang ditenggelemankan gelombang-gelombang,” terangnya.

Anak pertama Jokowi, Gibran, memilih untuk memulai usaha berjualan martabak. Jokowi pun mempersilakan.

Sedangkan anak bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep memilih untuk berjualan pisang nugget. “Yang kecil jualan pisang goreng, pisang nugget goreng. Saya suka diprotes sama anak saya, Pak bukan pisang goreng tapi pisang nugget goreng,” ungkapnya.

Terlepas dari apa yang dijual anak-anaknya, Jokowi mengatakan, hal itu dapat dijadikan pelajaran bahwa mencari uang tidak mudah. Terlebih membangun kepercayaan konsumen.

Diakui Jokowi, dulu ia bahkan sempat meremehkan bisnis berbahan baku pisang milik sang bungsu yang bernama Sang Pisang. “Saya dulu melihat yang kecil jualan pisang nugget goreng, ini apa toh? Saya lihat produknya, maaf saya agak meremehkan pertama-tama,” aku Jokowi.

Namun, lanjutnya, begitu usaha Kaesang mencapai 54 cabang di seluruh Indonesia, Jokowi pun mulai heran dengan bisnis yang digeluti si anak.

“Saya tanya, ‘Le ini ongkos produksi berapa, untung berapa?’ Saya ditunjukin omzet per outlet, warungnya berapa, saya tunjukin langsung saya kalikan 54. Lho, pabrik saya yang gede kalah sama dia,” tuturnya.

Jokowi mengakui, anak-anak muda saat ini memang sangat cepat dalam melihat peluang. Apalagi didukung dengan perkembangan teknologi. Lansekap sosial politik dan ekonomi pun menjadi berubah.

Ia pun berpesan supaya anak muda dapat terus merespons tiap perubahan yang terjadi. Jangan sampai produk-produk asing justru menguasai pasar dalam negeri.

Editor           : Estu Suryowati
Reporter      : Uji Sukma Medianti

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *