Berita Nasional

Bangun Integritas, BHACA Gelar Diskusi Musikal Anti-Korupsi di 11 Kota

Indodax


[ad_1]






Wikimedan Asian Games 2018 baru saja berlalu. Bangsa ini panen medali emas yang melebihi target. Sementara itu, KPK juga panen, 41 orang anggota DPRD Kota Malang terciduk OTT.





Pernyataan tersebut dilontarkan Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Budi Santoso ketika membuka diskusi musikal anti-korupsi bertajuk ‘Bung Hatta Jawa-Bali Tour 2018’ di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang, Rabu pekan kemarin.





Acara diskusi musikal anti-korupsi ini digelar oleh Perkumpulan Bung Hatta Anti-Corruption Award (BHACA) bersama band indie Sisters in Danger. Kegiatan ini menggaungkan semangat anti-korupsi lewat diskusi yang dikemas memadukan penyampaian informasi, diskusi interaktif, dan pementasan musik.





Digelar sejak awal September di berbagai kota seperti Jakarta, Tangerang, Bandung, Cirebon, Semarang, Yogyakarta, dan Malang, acara ini dihadiri sekitar 3.000 peserta. Selanjutnya, roadshow menuju Surabaya, Madura, dan berakhir di Bali.





Petinggi KPK seperti Agus Rahardjo, Alex Marwata, Saut Situmorang, Budi Santoso, Sarwono Soetikno, dan Laode M. Syarif ikut menjadi narasumber tamu. Mereka memberikan inspirasi kepada anak muda.





Koordinator Indonesia Corruption Watch, Adnan Topan Husodo, akademisi UI Bagus Takwin hingga putri-putri Bung Hatta, yaitu Meutia Hatta dan Halida Hatta juga turut terlibat dalam menyebarluaskan nilai-nilai hidup Bung Hatta yang mulia.






Dalam diskusi yang dilaksanakan Rabu, 19 September 2018, Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas (DEM-U) UIN Malang bersama Rektor UIN Malang Prof. Dr. Abdul Haris, M. Ag., BHACA, dan KPK melakukan Deklarasi Anti-Korupsi Indonesia.






Dalam deklarasi yang mengutuk keras tindakan korupsi ini, mahasiswa menyatakan diri untuk tidak akan melakukan korupsi, bersama-sama melawan korupsi, dan bertekad menjadikan bangsa ini bersih dari korupsi.





Deklarasi ini juga menyatakan komitmen UIN Malang untuk menjaga keutuhan Pancasila, kesatuan NKRI, dan kesejahteraan bangsa.





Sharmi Ranti, salah seorang pendiri BHACA, menuturkan harapannya kepada mahasiwa yang hadir di aula rektorat Gedung Soekarno UIN Malang. “Kami harapkan mahasiswa yang meneruskan inspirasi dari Bung Hatta melalui teladan sikap beliau yang jujur, sederhana, dan tanggung jawab,” ujar dia.





Sementara itu, Alex Marwata dalam diskusi di Universitas Diponegoro Rabu dua pekan lalu, menghimbau mahasiswa untuk aktif mengembangkan integritas diri dan pengawasan. Dimulai dari level paling mikro seperti keluarga.





Hal ini merupakan sebuah usaha yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya tindakan korupsi di masa depan.





Senada dengan Alex Marwata, Saut Situmorang mengajak anak muda untuk zero tolerance terhadap hal-hal yang berbau korupsi.





“Jika Indonesia mau bebas korupsi di 2045, maka zero tolerance itu harus dimulai.” tegasnya sewaktu memberikan diskusi di PKKH, UGM.





Adapun Adnan Topan Husodo menambahkan bahwa meskipun pemahaman masyarakat secara umum tentang korupsi itu negatif, ini tidak berhubungan langsung dengan tingkat korupsi di Indonesia.





“Tingkat korupsi kita tetap tinggi. Jadi, ada yang tidak nyambung antara apa yang ada di kepala kita tentang korupsi dengan tindakan kita. Kampus diharapkan bisa mengembangkan strategi anti-korupsi yang lebih efektif dalam membantu negara, membantu pemerintah melawan korupsi,” beber dia.





Roadshow diskusi musikal anti-korupsi ‘Bung Hatta Jawa-Bali Tour 2018’ ini masih akan berlangsung di tiga kota. Yaitu di Universitas Surabaya (21/9), STKIP Bangkalan, Madura (24/9), dan Universitas Udayana, Bali (27/9).










(adv/JPC)


[ad_2]

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *