Bagaimana Hamil di Luar Kandungan Bisa Terjadi dan Apa Saja Tandanya?
[ad_1]
Hamil di luar kandungan adalah salah satu komplikasi kehamilan yang bisa berakibat fatal. Namun, hanya sedikit wanita yang mengetahui bahwa kehamilan yang dialami bukan kehamilan pada umumnya, karena gejalanya hampir mirip. Lantas, sebenarnya apa itu hamil di luar kandungan?
Apa itu hamil di luar kandungan?
Hamil di luar kandungan atau disebut dengan kehamilan ektopik terjadi ketika telur yang dibuahi menempel di tempat lain selain di dalam rahim. Hampir semua kehamilan ektopik terjadi di tuba falopi.
Tuba falopi adalah saluran yang menghubungkan indung telur ke rahim. Jika telur terjebak di dalamnya, telur tidak akan berkembang menjadi bayi dan kesehatan Anda mungkin berisiko jika kehamilan berlanjut.
Hamil di luar kandungan termasuk kondisi yang membahayakan nyawa dan sering terjadi pada beberapa minggu pertama kehamilan. Umumnya, tidak mudah untuk mempertahankan bayi pada kondisi kehamilan ini.
Apa penyebab hamil di luar kandungan?
Dalam banyak kasus, tidak jelas mengapa seorang wanita mengalami kehamilan ektopik. Kadang-kadang ini terjadi ketika ada masalah dengan tuba falopi, seperti bentuk atau kondisi tuba falopi yang sempit atau tersumbat.
Selain itu, ada beberapa kondisi yang mungkin menjadi penyebab kehamilan ektopik. Di antaranya yaitu:
- Peradangan dan jaringan parut pada tuba falopi dari kondisi medis sebelumnya, infeksi, atau akibat tindakan bedah.
- Faktor hormon.
- Kelainan genetik (bawaan).
- Cacat lahir, mungkin disebabkan oleh gangguan pertumbuhan ketika masih menjadi janin dalam kandungan.
Siapa yang berisiko mengalami hamil di luar kandungan?
Faktor risiko untuk kehamilan ektopik antara lain:
- Usia 35-44 tahun
- Ada riwayat kehamilan ektopik sebelumnya
- Sebelumnya pernah operasi panggul atau perut
- Penyakit radang pinggul
- Menggunakan intrauterine device (IUD) atau KB spiral sebagai kontrasepsi
- Merokok
- Endometriosis
- Sebelumnya pernah ligasi tuba yang gagal (operasi sterilisasi)
- Menggunakan obat kesuburan
- Riwayat memiliki penyakit menular seksual seperti gonore atau klamidia
Apa saja gejala hamil di luar kandungan?
Kehamilan ektopik tidak selalu menyebabkan gejala dan mungkin hanya terdeteksi selama pemeriksaan kehamilan rutin. Selain itu, di awal kehamilan, gejalanya hampir sama seperti kehamilan normal. Gejala biasanya muncul antara minggu keempat hingga ke-12 kehamilan.
Gejalanya meliputi:
- perdarahan vagina ringan
- tidak haid
- mual dan muntah
- nyeri pada perut bawah, pundak, leher, atau rektum
- nyeri pada satu sisi tubuh
- kram perut
- pusing atau lemah
- sakit saat buang air kecil atau buang air besar
Bila Anda mengalami gejala-gejala di atas, segera periksa ke dokter.
Baca Juga:
[ad_2]