Antara SPOnline dan Covid-19
Wikimedan – Situasi saat ini cukup menyulitkan banyak kalangan masyarakat, ekonomi mendadak lesu, tiba-tiba banyak orang kehilangan penghasilan. Dampak pandemi Covid-19 memukul 4 sektor lapangan usaha secara nyata, yaitu industri pengolahan, perdagangan, jasa akomodasi dan makan minum serta transportasi. Prediksi pertumbuhan ekonomi pun berada pada titik yang rendah. Terus apakah kita akan menyerah?Justru saya meyakini, bangsa Indonesia akan memenangkan pertempuran dengan pandemi Covid-19 secara cepat, walau prediksi banyak ahli menyebutkan pergulatan ini masih panjang. Ada yang menyebut hingga Juni, Juli dan bahkan September dengan berbagai asumsi model statistik merasa paling sahih.Ada hal mendasar yang luput dari pengamatan ahli, bahwa model statistik yg diterapkan cenderung kaku dan tidak menangkap fenomena zaman ini yg berubah sangat cepat. Siapa yang menyangka bahwa internet begitu mendominasi kehidupan. Semua orang di negeri ini hampir dipastikan punya smartphone, dan mengakses internet minimal media sosial.Presiden Jokowi pernah menyatakan bahwa kekayaan (tambang) baru yg bernilai tinggi adalah data (new oil). Beliau paham betul data menjadi kekuatan baru yg dapat membawa negeri ini menuju kemajuan. Dan hebatnya, partisipasi masyarakat untuk menyampaikan data secara mandiri begitu mengesankan, BPS mencatat dalam kurun 1,5 bulan terdapat 32,4 juta penduduk Indonesia berpartisipasi Sensus Penduduk secara Online (SP Online) sampai 31 Maret 2020.Peluang tersebut dioptimalkan BPS, dengan melakukan perpanjangan SP Online hingga 29 Mei 2020. Tujuannya agar masyarakat yang memilih tinggal di rumah (stay at home) saat pandemi Covid-19, memanfaatkan waktunya untuk ikut bersama-sama membangun kekayaan baru negeri ini. Data mereka sangat berarti utk perencanaan pembangunan di masa mendatang.Jika saja SP Online dapat berjalan maksimal dengan dukungan berbagai pihak dan masyarakat itu sendiri. Peluang kita mengatasi Pandemi Covid-19 secara cepat terbuka lebar. Seperti diketahui, bahwa pemerintah kesulitan mengendalikan persebaran Covid-19 karena mapping pergerakan penduduk yg berstatus ODP, PDP dan confirmed positif Covid-19 tdk tertangkap secara baik.Penularan Covid-19 semakin sulit dideteksi secara dini karena warga yg merasa sehat padahal menjadi carrier virus tersebut, kasus orang tua di Ciamis yang tertular pasca dikunjungi anaknya yang bekerja di Jakarta menjadi bukti pengendalian harus dilakukan secara menyeluruh.Potensi warga untuk melaporkan kondisi kesehatan dirinya secara mandiri dan aktif sangat terbuka melihat tingginya antusiasme masyarakat pada SP Online. Pemerintah dapat tanggap membangun database kesehatan warga secara daring, dan diketahui realtime bagaimana pergerakan mereka. Pertanyaan riwayat kesehatan misalnya: Apakah pernah kontak dengan pasien suspect Covid-19, bepergian ke wilayah zona merah dan lainnya.Jika pemerintah pusat dan daerah bergerak bersama, serta masyarakat semakin sadar akan pentingnya data kesehatan diri, saya optimis persebaran Covid 19 dapat segera teratasi. Dan jangan lupa, masyarakat konsisten menjaga phisically distancing dan menggunakan masker.Sebelum itu semua terwujud, ayoo dukung pelaksanaan SP Online. Tunjukkan partisipasimu membangun negeri, dan kunjungi laman sensus.bps.go.id.Ojo Lali Rek!*) Kepala Bidang Statistik Sosial BPS Jawa TimurEditor : Mohamad Nur Asikin