8 Syarat Kandang Sapi Ideal Modern maupun Sederhana
Perkandangan merupakan salah satu aspek utama dalam peternakan. Itulah sebabnya, pembangunan kandang harus memperhatikan fungsinya sebagai tempat berlindung dari bahaya dan cuaca ekstrem. Selain itu, kandang juga berguna untuk prasarana reproduksi, produksi, dan beraktivitas bagi ternak.
Tujuan pemeliharaan sapi juga mesti dijadikan dasar pertimbangan dalam mendirikan kandang. Jika pemeliharaan ditujukan untuk ternak sapi perah, Anda harus memilih lokasi berhawa sejuk hingga dingin untuk perkandangan. Sebaliknya, peternakan sapi potong, tidak mutlak bertempat di dataran tinggi; Anda pun bisa beternak di dataran rendah.
Kemudian, dari segi kondisi perkandangan, antara peternakan sapi potong dan perah pun berbeda. Kalau untuk sapi perah, di kandang harus selalu tersedia air. Sementara itu, kandang sapi potong cenderung kering atau bebas lembap.
Syarat Kandang Sapi Ideal
Lalu, bagaimana cara membangun perkandangan yang ideal? ada 8 syarat yang harus terpenuhi. Untuk penjelasan selengkapnya, mari simak ulasan berikut ini.
Memisahkan Kandang Berdasarkan Fungsinya
Dalam areal perkandangan, harus terdapat beberapa kandang yang dipisahkan berdasarkan kegunaannya, yaitu :
a. Kandang beranak dan menyusui
Kandang ini digunakan untuk tempat indukan bunting sampai dengan masa menyusui. Satu kandang berisi satu indukan dan satu anakan.
b. Kandang karantina
Kandang karantina berfungsi sebagai tempat menampung ternak yang sakit. Kandang ini wajib ada di areal perkandangan untuk menghindari penularan penyakit pada sapi yang sehat.
c. Kandang pembesaran dan penggemukkan
Kandang ini berbentuk kandang individu. Fungsinya sebagai tempat tinggal ternak lepas sapih untuk dibesarkan dan digemukkan. Kandang ini biasanya ada untuk peternakan sapi potong
d. Kandang pejantan
Kandang pejantan digunakan untuk memelihara sapi jantan siap kawin.
e. Kandang pemerahan
Kandang pemerahan hanya ada di peternakan sapi perah. Fungsinya sebagai tempat berteduh bagi sapi yang sedang masa laktasi dan siap untuk diperah.
Supaya Anda memiliki gambaran tentang model areal perkandangan sapi yang bagus, berikut ini saya sertakan videonya.
Memilih Bahan Rangka Kandang yang Kuat dan Kokoh
Syarat utama rangka kandang sapi, yaitu tahan benturan dan dorongan tubuh ternak, awet, serta tidak mudah rapuh. Beberapa bahan rangka kandang yang bisa dipakai, antara lain bambu, kayu dolog, batu-bata, dan papan.
Bambu merupakan bahan rangka termurah dan cukup awet. Daya tahannya mencapai lima tahun. Harga bambu per batang sekitar Rp15.000-35.000 dengan jenis bambu apus.
Namun, bahan bambu memiliki kelemahan, yaitu mudah diserang serangga. Akibatnya, bambu menjadi lapuk. Karena itu, sebaiknya rangka bambu dikombinasikan dengan kayu dolog.
Kayu dolog adalah bahan terkuat yang mampu bertahan hingga 10 tahun. Kayu ini bisa diamankan dari rayap jika bagian bawahnya diolesi oli dan solar. Untuk mendapatkan sebatang kayu dolog, Anda hanya perlu mengeluarkan biaya Rp40.000-70.000.
Merancang Lantai Efektif dan Efisien
Lantai kandang bisa dibuat dari semen, kayu papan, atau bilah bambu. Hindari lantai yang berbahan tanah. Pasalnya, lantai tanah berpotensi memicu pertumbuhan bibit penyakit dan mudah becek saat musim hujan.
Bahan terbaik adalah semen. Selain kuat dan tahan lama, lantai jenis ini mudah dibersihkan. Lantai juga mudah dikeringkan sehingga kelembapan kandang tetap terjaga.
Jika bujet Anda tidak mencukupi, lantai berbahan bambu pun bisa menjadi solusi. Buatlah bilahan bambu, lalu susun secara vertikal. Pastikan ada sela untuk pembuangan urine sapi.
Idealnya, lantai kandang dibangun dengan kemiringan antara 2-5o. Tujuannya supaya kotoran dan urine mudah mengalir ke saluran pembuangan. Di samping itu, bentuk lantai miring memudahkan Anda dalam membersihkan kandang.
Memilih Atap yang Awet dan Murah
Banyak bahan atap yang dapat Anda gunakan, antara lain asbes, genting, daun rumbia, dan seng. Genting adalah jenis atap terbaik untuk kandang. Bahan ini tahan lama, tidak panas ketika musim kemarau, dan mampu menghangatkan saat udara dingin. Namun, harga genting relatif mahal, sekitar Rp2.000 per buah.
Jika menginginkan bahan murah dan tetap bermutu, bisa memakai asbes. Keunggulan asbes, yaitu awet dan dapat memberikan kehangatan dalam kandang. Sayangnya, asbes menimbulkan udara panas ketika musim kemarau.
Untuk mengatasi hal tersebut, kombinasikan penggunaan asbes dengan atap plastik gelombang. Kemudian, buatlah ventilasi di kandang. Cara ini terbukti ampuh mencegah udara panas masuk ke dalam kandang.
Harga asbes sekitar Rp35.000 per lembar dengan ukuran 80 cm x 180 cm. Untuk kandang berkapasitas 10 ekor sapi, dibutuhkan atap berukuran 40 meter persegi. Jika Anda menggunakan genting, berarti perlu 1.500 buah. Sementara asbes, hanya membutuhkan 39 lembar.
Menyekat Antarkandang Individu
Pembuatan sekat kandang bertujuan untuk mencegah perkelahian antarternak, saling berebut pakan, dan memudahkan proses pembersihan. Bahan sekat yang ideal, terbuat dari campuran semen dan batu-bata. Dengan lapisan ini, kerangkanya sangat kokoh dan tidak mudah hancur akibat benturan.
Namun, Anda harus merogoh kantong cukup dalam untuk membangun sekat tersebut. Pasalnya, harga semen dan batu-bata tergolong mahal. Nah, solusinya, bisa menggunakan bambu atau kayu papan.
Tinggi sekat minimal 1 meter atau setinggi badan sapi. Sementara ukuran panjangnya minimal 120 cm. Jika memakai bahan bambu atau kayu papan, upayakan merekatkan dengan paku dan tali yang kuat. Tujuannya supaya tidak roboh saat didorong ternak.
Membuat Tempat Pakan dan Minum
Tempat pakan sapi dan minum merupakan unsur kandang yang tidak boleh terlewatkan. Untuk tempat pakan, biasanya berbentuk palungan. Idealnya, terbuat dari kombinasi batu-batu berlapis semen.
Ukuran kedalaman palung sekitar 40 cm dengan lebar antarbibir 50 cm. Tinggi palung dari tanah, yakni 60 cm. Sementara panjangnya menyesuaikan ukuran kandang.
Tempat minumnya tak harus dibangun seperti palung. Anda bisa menggunakan ember atau drum. Pastikan tiap sapi memiliki tempat minum yang berbeda.
Menyisakan Lorong di Tengah Kandang
Bagian kandang yang tidak kalah penting adalah lorong. Fungsinya sebagai tempat berjalan peternak saat memberi pakan/minum, membersihkan kandang, dan memandikan ternak. Karena itu, lebar lorong harus sekitar 1,2-1,5 meter dengan panjang sesuai ukuran kandang.
Membangun Saluran Pembuangan dan Tempat Penampungan Kotoran
Saluran pembuangan biasanya terletak di belakang sapi. Bentuknya berupa selokan yang dibuat dengan kedalaman 5-10 cm. Sebaiknya, saluran ini dibangun agak miring supaya kotoran atau urine mengalir lancar.
Lebar saluran pembuangan sekitar 30-40 cm. Saluran ini dihubungkan langsung ke bak penampungan kotoran dengan kedalaman 50-100 cm. Upayakan urine dan kotoran tidak bercampur agar terhindar dari aroma menyengat.
Tempat pembuangan kotoran ini bisa dihubungkan dengan instalasi biogas. Namun, untuk membangun instalasi tersebut, dibutuhkan biaya yang cukup besar. Alternatif lainnya, limbah kotoran dapat dibuat pupuk kandang atau kompos. Begitu pun dengan urine sapi, bisa dikonversi menjadi pupuk cair.
Itulah langkah-langkah yang harus dilakukan untuk membangun kandang ideal. Semoga artikel bermanfaat.