Berita : 3 Shio Ini Beruntung dan 4 Ciong di Tahun Babi Tanah
Wikimedan – Hari Raya Imlek menjadi momentum saling menghargai dan menjunjung tinggi toleransi. Terutama menghargai kekayaan budaya keturunan Tionghoa. 2019 merupakan tahun shio Babi Tanah.
Menurut Ahli Fengsui Suhu Yo, ada banyak makna yang bisa dipetik dari tahun Babi Tanah. Ada beberapa sudut pandang baik positif maupun negatif.
“Shio babi tanah itu yang terakhir. Shio yang pertama kan tikus,” katanya kepada Wikimedan baru-baru ini di Glodok, Jakarta Barat.
Tahun 2019 merupakan tahun babi tanah, sesuai dengan wujudnya babi dianggap sebagai hewan yang lucu dan menggemaskan. Babi punya karakter yang menghibur bagi anak-anak.
“Positifnya itu babi itu lucu ya, sebagai kesenangan, hiburan, dan simbol kerendahan hati. Babi juga menjadi simbol kemakmuran dan kesehatan, semoga Indonesia terus makmur ya dan selamat,” ujarnya.
Sedangkan sisi negatifnya, biasanya tahun yang ditandai dengan shio terakhir seringkali mengalami kesulitan ekonomi. Tiga tahun terakhir seringkali bertepatan dengan shio terakhir seperti monyet, anjing, dan tahun ini babi.
“Maka biasanya yang jadi kendala adalah masalah ekonomi. Misalnya pebisnis harus pandai mencari peluang berinvestasi,” kata Suhu Yo.
Nah bagi shio-shio yang sedang beruntung di tahun ini tak boleh menyia-nyiakan kesempatan. Mereka adalah kerbau, naga dan kambing.
Shio yang stabil yaitu kelinci dan tikus. Lalu shio yang sedang sulit atau ciong tahun ini adalah monyet, ular, macan, dan babi.
Namun hal itu tergantung pribadi masing-masing mau percaya atau menganggapnya sebagai hiburan saja. Sebab latar belakang munculnya shio pun salah satunya disebutkan berawal dari legenda. Dewa Langit menggelar perlombaan lari yang diikuti 13 hewan. Namun salah satu hewan yang tak berhasil lolos dalam perlombaan adalah kucing. Sedangkan tikus adalah hewan nomor satu, sehingga diurutkan pada shio pertama di kalender Tionghoa.
Editor : Teguh Jiwa Brata
Reporter : Marieska Harya Virdhani