Tak Hanya Medsos, Lawan Hoax Lewat Program Televisi Mendidik
Wikimedan – Tak bisa dipungkiri, di tengah perkembangan teknologi, informasi tidak benar atau bohong alias hoax mudah tersebar di masyarakat. Terlebih masyarakat era digital saat ini telah terbiasa menggunakan internet dan media sosial.
Menurut data yang terbit pada Januari 2018, pengguna aktif sosial media di Indonesia mencapai 130 juta jiwa dari total populasi 265 juta jiwa. Sekitar 120 juta dari pengguna aktif, menggunakan perangkat mobile seperti smartphone atau tablet, dengan posisi sosial media yang paling banyak diunduh adalah Whatsapp, Facebook, dan Instagram.
Melalui media-media tersebut, penyebaran informasi menjadi mudah dan sederhana. Namun, efek buruknya, mudahnya informasi digenggaman masyarakat justru lebih rentan akan hoax.
Untuk itu, selain dunia maya, televisi merupakan salah satu sumber informasi yang bisa menangkal hoax. Penangkalan hoax inilah yang diperjuangkan NU Channel. Yup, Nahdlatul Ulama (NU) meluncurkan NU Channel.
Nantinya, NU channel akan berisi program-program yang mendidik, tidak provokatif, dan mengajarkan toleransi. Tentunya dikemas dengan program yang menarik seperti dakwah, doa, kebudayaan, seni, diskusi dan talkshow.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj menjelaskan NU Channel hadir karena banyak sekali berita atau paham bermuatan provokatif yang mempengaruhi pola pikir masyarakat awam. Berita-berita itu telah tersebar secara bebas, khususnya di sosial media.
Sehingga, untuk membantu menetralisir konten-konten negative seperti hoaks yang tersebar, salah satu gebrakan adalah meluncurkan NU Channel yang bisa dinikmati melalui Ninmedia.
“Berkat Ninmedia, masyarakat di daerah pelosok dan perbatasan Indonesia kini bisa menikmati NU Channel dan TV-TV Indonesia lainnya secara jernih,” jelas Imam Pituduh, Wakil Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Pimpinan NU Channel.
Sedangkan, President Director Ninmedia, Rahadi Arsyad menjelaskan bekerjasama dengan puluhan channel, Ninmedia bertujuan membangun ekosistem penyiaran free to air yang berkualitas. Sehingga dapat dijangkau seluruh masyarakat secara gratis hingga ke daerah pelosok.
(ana/JPC)
Kategori : Berita Nasional